Thursday, July 19, 2007

Apa salahnya menjadi berbeda...



Kadang suka lucu, gimana nasib memainkan kita semua, manusia.
Ada yang ga pengen ini, eh dikasih itu. Ada yang pengen itu, eh dikasih ini.

manusia ga pernah puas yah

yah, kata-kata klise, tapi itu selalu terjadi lagi dan lagi.

Rumput tetangga itu selalu lebih hijau

Kadang kata-kata itu yang jadi penghiburan apabila kita *well, ok, saya :p* lagi 'iri' ama ke'hijauan' rumput tetangga.

Sampai suatu saat, saya duduk termenung, saya sedang memikirkan nasib saya *halah*.

"Kenapa saya begitu biasa aja yah? Sementara yang lain rasanya lebih unik, punya kehidupan yang asyik, punya masa depan yang jelas"

well, saat saya sedang duduk dan termenung gitu, seseorang menghampiri saya dan bertanya,

" Kenapa seh dia itu berbeda? "

Saya pandangi orang dia maksud. Dalam hati saya tidak habis berpikir? Kenapa dia berbeda? Bukannya itu bagus yah? Artinya dia unik. Saya suka orang berani tampil beda.

Dan ketika orang itu mempertanyakan 'perbedaan' orang itu, dalam hati saya masih bertanya-tanya tentang saya sangat 'biasa'.

Apa seh faktor yang membuat seseorang menilai seseorang atau pribadi menilai diri sendiri? standard yang ada, lingkungan sekitar, media? Lalu mana yang lebih baik, menjadi berbeda atau menjadi 'sama' dengan yang lain?

Dari SMA dulu saya selalu dibuai saya itu orang yang cuek dan beda. Gimana gak cuek dan beda kalo jalan rok saya selalu miring, rambut acak-acakan dan meja yang berantakan. Sementara para cewek lain pake baju rapi, kaos kaki selutut dan berjalan anggun. Somehow, saya merasa nyaman dan senang dengan keadaan itu. Walo mama selalu gemas ngeliat anak ceweknya tidak pernah terlihat cewek ini. Bahkan sampe sekarang Ayah masih heran kalo saya keliatan 'cewek' dikit :P

Begitu sampai disini, i must admit, everyone is so unique and bold here.

"kenapa hidup saya tidak seperti dia." jadi tag line yang sering mampir ke pikiran saya. Jangan salah, kalo sedang 'down' saya memang gampang terombang ambing dengan pikiran2 negatif saya. :D

" Apa salahnya menjadi 'biasa' saja?" Kata seseorang berusaha meyakinkan.

Sementara yang lain bilang, " Kenapa dia tidak bisa seperti yang lain?"

Saat itu saya sadar, menjadi unik atau tidak sebenarnya cuman pilihan kita saja. Orang lain bisa memutuskan apa saja tentang diri kita, tapi rasanya cuman buang waktu kalau cuman mau memikirkan apa yang orang bilang ke kita.

nb: Bulan, kalo pikiran negatifmu lagi 'kambuh' tolong dibaca lagi tulisan yang kamu buat sendiri ini yah. :D

nb: don't be afraid to be unique, you-know-who :)

No comments: