Wednesday, March 11, 2009

On March : java jazz, bersih-bersih, pemilu, kambingjantan..



Duh, abis nonton film raditya dika, Kambing Jantan, aku jadi kangen ngeblog neh.. :)..

Gimana filmnya? Secara jujur seh, aku agak kecewa dengan filmnya... Menurutku, ga selucu bukunya ato blognya.. Menurut aku, Dika itu lebih pinter kaloe dia ngejoke di atas kertas. Joke-jokenya dia lebih kena disitu, begitu dia mencoba untuk menvisualisasikanya.... jadi agak... ehm, imho, garing. Apa karena ekspetasiku biar bisa ketawa kenceng di film itu terlalu tinggi ya? ehm.

Kalo teorinya beibeb *yg sama sekali belum pernah baca buku atau blognya*, dia menyayangkan kenapa Dika, harus berperan sebagai dirinya sendiri untuk menceritakan tentang kehidupan masa lalunya di dalam film yg ditulis oleh dia sendiri. Kenapa Raditya Dika, tidak menyerahkan perannya dia sendiri ke aktor lain, misalkan Ringo? Beibeb seh merasa, komedinya kurang di dramatisir (entah si beibeb akhir2 ini lagi suka menggunakan kata dramatisir kalo dia lagi mengkomen sesuatu :D)

Anyway, tadi aku nyoba nonton di XXI Pejanten Village yg baru itu. Tiketnya murah, cuman 15 ribu :p

Speaking of which, Sabtu kemarin aku baru nonton Slumdorg Millionare, yang aku personally kasih 5 out of 5 stars. Keren banget! Selesai nonton itu, jadi sedih sendiri, karena mengingat situasi Indonesia hampir setali tiga uang dengan India. Ribut2 antar agama, anak miskin dipaksa jadi pengemis, PSK, kemiskinan... Jadi prihatin :(

Minggunya, aku ke Java Jazz, tapi sebelumya bersih-bersih di gang depan kamar. Bagi yang tau seperti apa kamar Bulan di Belanda, mungkin ga heran dengan situasi kamar Bulan yang sekarang :D. Maksudnya, sama-sama berantakan :p. Dan mungkin juga ga heran,kalo Bulan males beresin gang depan kamarnya yg penuh dengan dus2 dari pemilik kamar sebelumnya.

Sejak 2 minggu yang lalu, di balik kardus-kardus itu adalah rumahnya seekor Mama Kucing dan 2anaknya. Bau depan kamar memang sudah ga enak sejak si Mama Kucing pertama kali (dengan tanpa izin) mendeklarasikan tempat depan kamarnya Bulan sebagai rumahnya. Tapi, karena aku suka kucing, jadi ya aku biarin aja... walo beibeb dan tetangga2 lain sudah menyarankan untuk membersihkannya.

Sampai...... aku menemukan tikus mati di antar kardus2 tersebut!

Langsung, aku dan (memaksa) beibeb untuk beres-beres gang depan kamar. Pertama2, si anak kucing dipindahkan terlebih dahulu, baru kardus-kardus itu dibuang. Lalu beibeb membuang tikus mati itu, baru kita menggosok dan mengepel lantainya. Voila, gang depan kamar Bulan pun bersih!

Kelar bersih-bersih dan makan, kita langsung cabut ke Java Jazz. Duh, rame sekali..... Kita berhasil nonton Slank, Emerald, Tohpati, Kla Project dan Maliq D'Essential. Pas Maliq karena kita dah kecapekan, sempet ketiduran gitu di BNI Lounge. Overall sih bagus, cuman ramenya itu yg ga tahan, sama Java Jazz udah semi kyk PRJ gitu, banyak yg pameran. Kalo mau bener2 ngerasaiin festiva Jazz yg enak, kyknya aku masih lebih prefer JakJazz ya. Tapi memang bener jagronnya dia... Java Jazz is a lifestyle! secara yang dateng banyakan anak2 ABG. :D

Dan di bulan maret 2009, tentu tak lepas dari masalah pemilu. Kemarin pas Java Jazz, SLANK sempat menyelipkan pertanyaan tentang sikap anak muda pada pemilu Indonesia di sela-sela konsernya. Dia menanyakan 4 pertanyaan, dan penonton menjawab dengan mengatakan -mungkin & ga mungkin-.

Pertanyaan pertama adalah dia menanyakan, " Apakah mungkin SBY jadi presiden lagi?" dan dijawab oleh penonton..."Mungkin"
Pertanyaan kedua, "Mungkin ga JK jadi presiden?" dan dijawab... "ga mungkin"
dan pertanyaan ketiga, " Mungkin ga Golput lebih besar dibanding yang milih?" dan dijawab.... " MUNGKIN"

Kaka sempet becandaiin, " Yah... kalian jangan jadi apatis gitu donk ..."

dan buat aku berpikir, " Ini bukan tentang apatis, ini tentang kenyataan yg ada.. "

Mas Berly menulis di sini, menyatakan kebingungannya melihat banyaknya poster-poster di jalan-jalan, tanpa tau siapa mereka sebenarnya.

Pemilu Indonesia setelah pasca reformasi, adalah pemilu periode trial and error, kita berusaha mencoba segala tata cara pemilu yang baru sampai menemukan metode apa yg paling tepat buat kita (cmiiw). Untuk pemilu periode ini, terus terang aku mendapat banyak kebingungan. Mungkin memang hal yang benar dan adil bila sekarang kita men 'contreng' orangnya bukan partainya.

Tapi,... gimana caranya aku tau siapa orang terbaik diantara beratus-ratus orang yg maju jadi caleg? Ditanya partai mana yang terbaik buat aku aja itu hal yang membingungkan, apalagi kalau aku disuruh milih orang mana yg terbaik untuk jadi caleg dari partai yang aku pilih ?

Dan itu aku. Wanita urban yang tinggal di Jakarta, pusat informasi pemilu terdekat. Gimana yg tinggal di desa? Bukannya itu jadi seperti..... it's all about money ya ?

Kalo kata beibeb, " Indonesia itu masih trauma dari kekeliruaan cuman punya 3 partai kayak dulu, " Well, sudah 11 taun dari reformasi, nyatanya politik Indonesia masih di tahap trial dan error. Rakyat Indonesia, sekarang sudah mulai bosan dengan janji-janji yang ga pernah dilaksanakan dari partai pilihan mereka, yang apabila dituding seperti itu ( di diskusi2 partai di tv one/metro) akan menjawab.... " Ya, partai kami kan di pemilu lalu punya kursi sedikit, tentu saja kontribusi kami kurang, " Hm...

*Bikin Jawaban Lain Yang Lebih Kreatip Dunks, Bosen Dalihnya Itu Mulu!*

*exhale* fuuh........ lega abis posting sepanjang ini. :D Anyway, harus mengakhiri post ini disini. :) thank you yg baca sampai akhir....

Bulan
Desperately needs holiday