Saturday, November 24, 2007

13 hours after long-tired flight

heheh, sudah sampai singapore :D
kali ini dalam perjalanan ak ga bisa tidur, dan ke-bosenan... nonton 3 film disana, dan mendengar banyak suara tangis bayi (damn, kyk perjalanan naik eurorail ke wina :p, but this time longer and more expensive hihi :D )

unexpectly, saya tadi pas pergi tidak menangis :D malah ketawa2 ama anak2... maybe better this way, we love laugh rather than tears, tough :p

thank you buat yg nganterin ya :D i left such a mess... and literally, a room to be clean out :D :P

jadi, 3 hours more to Jakarta :D

*er, ak harus tidur neh :P ntar mau ntn jakjazz ga jelas gini :P*

Friday, November 23, 2007

Laatste nacht



I was trying not to cry, but i failed. I was crying before i wrote this post.

" The night is over too soon," I whispered. Not to anybody but myself. Yes, i am in my room alone tonight after having a last supper with my besties.

It was nice, food and friends always get along great together.

I refused the offer of my friend to go to city for one last time. No, i am not in the mood for become the third person :P Yet, i choosed to see the metro and tram from my apartment's room. My usual night.

I am thinking, what i got after those 4 years? I am kinda a girl who love fairy tales that have happy ending. I always say, i want a happy ending.

and i don't think that i got happy ending now. Happy ending that i wanted. Well, eventhough i dont know what kind of happy ending that i wanted.

When i lose something, my mom always said, " Yah, kalo emang itu 'milik' kamu, kan pasti dikembaliin sama Allah ( If those lost things were yours, it would return to you eventually). And that always works. That give me a hope and also a power to accept the fact.

Then i am thinking, that was hopes that Amsterdam give to me in the end of the day.

A hope to meet this city again.
A hope to discovering this city again.
A hope to date with Amsterdam again.
and
A hope to see my dear friends again.

Hopes and friendship, the greatest gift that Amsterdam offers to me.

Friend who eager to cook for me.
Friend who want to help me clean the room.
Friend who help me to pack those stuff
Friend who eager to throw away my stuffes :D
Friend who eager to come to see me when she feel so exhausted.
Friend who feel guilty when he have to leave me alone in this room.

and for sure, i will be missing my 24 hour slash cheap internet connection :D
and also my room
my Net 5
my museums
my zeedijk
Utrecht's home
my kalvestraat
my leidseplein
my Dam
my metro 51

and the list will be longer and longer.

for now, i should be happy to thinking that there are my family and my loved one waiting me there. And i think, my life will be perfect if i can move them here. So i can get everything.

My fam, my friends, my bf and my city in one exact place. I can't be any happier.

But life have to choose.
Love have to choose.

and like my mom always said, if those stuffes are truly yours, then it'd be back to you eventually.

:)

Bulan.
*cross fingers*

Wednesday, November 21, 2007

2 daysbefore


Blah, this week been hectic days for me. Lot thins to do, worrying to forget any details and end up, forget everthing, esp small details but important.

as example is today, i forgot to unsilent my phone while i already promised to wait phone call from new girl to replace my part time job. In the result, she hv to wait me in Gondel alone. Doh...

I also promised mas Momon to call when i reach home, and of course, i remember it just now and forgot to call him.

i also forgot to return the VBU's tools

Blah :(

Sunday, November 18, 2007

A day to remember


Hari ini, adalah hari minggu yang biasa, tapi tidak biasa bagi Bulan. Karena ini adalah hari minggu terakhir sebelum aku kembali ke Indonesia. Indeed, 5 days to go.

what make today's special? well, actually karena hari ini beberapa mas dan mbak datang ke rumah saya untuk membantu merubuhkan barang2 di kamar. Well, cmn mas2nya aja seh, secara yg cewek2 lebih senang melihat mereka bekerja. Hihi :D

Lucunya, mas2 ini juga lah dulu yang memasang barang2 tersebut di kamar saya. Bedanya, dahulu saya memaksa mas2 ini untuk memasang barang2 tersebut, kali ini satu mas tersebut mengusulkan hal tersebut dan memaksa mas yang lain untuk ikutan. Yang ada saya cuman kegirangan dibantuiin. Hehe :D

Hari ini juga dapet paket body shop dari mbak I.

"Lumayan lah bul, buat modal moisturizer buat kamu di Indo" kata mbak I ketika saya tersenyum2 bahagia dapet bungkusan ijo itu. :D

Dan saya memberi makan mereka dua pizza frozen AH, tuna dan keju. Btw, ternyata enak juga loh pizza frozen AH ini.

Setelah mas2 itu pergi, mbak I membantu saya untuk menyortir baju2 dan barang2 yang banyak dan tidak jelas itu dan menghasilkan 7 kantong plastik sampah.

"Bul, ternyata isi kamarmu itu kebanyakan sampah yah," sebuah pernyataan dari mbak I yang merangkum sebuah hari-biasa-terlihat-tidak-biasa ini.

I'm gonna miss you mbak I :D *er, you-know-who*


Saturday, November 17, 2007

Bimhuis dan Museum van Loon, a glimpse of Amsterdam..

Dua tempat ini mungkin jarang diketahui oleh orang2 yg bukan Amsterdam. Yah aku aja ga pernah tau museum van loon sebelumnya, kalo Bimhuis seh, tau kalo ada concertgebouw t'ij, tapi ga pernah kesana karena kalah pamor ama concert gebouw di museumplein dan juga musicgebouw di waterlooplein. Yang jelas sejarah kedua tempat itu lebih dulu dibanding Bimhuis ini.



Bimhuis terletak di belakang stasiun central, kalau jalan sekitar 10-15 menit, kalau mau naik tram no 26 turun di depannya Bimhuis tersebut. Kebetulan saya 2 minggu lalu saya kesini, setelah berhasil mengajak-slash-memaksa mbak Indri buat kesana. Dan kebetulan lagi sedang ada open huis (klasiekmuziek week) sehingga kita bisa masuk gratis. *yups iya, gratis2an makanya ak dateng :))*

Kesan pertama, modern, minimalis, pake kayu2 kayak di Jepang :)). Kesan kedua, pemandangannya booo,... ga nguatin, bagus banget, karena emang ada di tepi daerah pelabuhan, jadinya cantik banget.

Sayang, pas aku kesana banyakan lagi pada break dan ak ga bisa lama-lama. Aku berhasil ke salah satu konsernya. Konsernya bagus :) jadi dia pake alat semacam flute, tapi dari kecil sampe besar. Bener deh, cuman flute aja, kita ngerasa kayak lagi denger semua alat musik disana. Lucu juga... :D *maap, tidak ada poto, ga boleh poto,seperti biasa*



Groete halnya sendiri dilapisi oleh kayu-kayu, yang mengigatkan design2 jepang dan sangat modern. Jadi Hal itu bisa di adaptasi sesuai jenis konser yang ada. Kursinya bisa ditambah-kurangi dengan gampang, stage nya juga bisa di naik turunin dengan mudahnya. Dan teras atasnya itu bentuknya gak setengah lingkaran kayak music/concertebouw di waterloo ato di museumplein, tapi KOTAK :D. Efeknya, kita bisa nonton tanpa terancam pegel leher. :D

all of all, design simple, minimalis tapi ada efek romantisnya juga. Jadi kalo mau jalan2 ama pasangan,dan cari sesuatu yang romantis, tempat ini bisa ak rekomendasikan (ada restorannya juga loh :D). Berikut beberapa foto nya.















Museum van Loon

Acak aja seh milih museum ini, tapi ternyata sama sekali tidak mengecewakan :D. Museum Van Loon adalah museum untuk koleksi pribadi family Van Loon, yang ternyata adalah co-foundernya VOC. *pantesan dia kaya yah* terletak di Keizergracht. Pas aku kesana, lagi ada eksibisi kursi2 jaman dahulu. :D

Museum ini sebetulnya cuman rumah biasa seh, rumah orang kaya jaman 18an. Jadi begitu sampai sana aku turun ke bawah untuk melihat dapurnya. Dapur orang Belanda jaman dulu emang ditaro di ruang bawah tanah (hide kitchen), bandingkan dengan orang Belanda jaman sekarang yg rata2 dapurnya ada di ruang depan (open kitchen) :D. Dari dapur, kita bisa melihat taman kecil di depannya, yang aku suka banget. Bener-bener taman jaman 18an.

Dalem rumahnya seh biasa, lukisan-lukisan jaman dulu, tempat tidur besar ala kerajaan, lalu yang aku perhatiin rasanya Van Loon ini suka banget koleksi jam. Abis dimana-mana banyak jam :D. Yang aku perhattin lagi, kebanyakan orang-orang jaman dahulu tuh suka koleksi tea set nya china. Mungkin ini tanda kekayaan kali ya, kalo dah pernah ke China (jaman dahulu) dibilang sudah kaya mungkin ya.... kalo sekarang seh mereka bisa beli di Chinatown, hehehe :D. Berikut beberapa fotonya. :D






today, i'm planning to go to Anne Frank Huis :) Malah objek wisata terkenal ini, aku belum pernah masuk :P



Thursday, November 15, 2007

Personal dna

this is my second time take this test, before i was benelovent leader and now i am attentive leader... attentive maybe sounds right to me.. leader? er...

Tuesday, November 13, 2007

belanda-minded

as it crossed in my mind,

tinggal 4 tahun lebih dikit di belanda, kadang buat aku selalu compare negara lain ama belanda, termasuk dan terutama yah negara tanah airku sendiri, Indonesia.

kayaknya ga sedikit seh ak blg, coba indo kyk belanda yah, coba sistem ini kyk belanda yah, coba tehknologi ini kyk belanda yah...

i know, i know, orang2 indonesia bilang ini mungkin annoying, karena kalo kita compare indo belanda ya jelas beda banget. I mean, beda banget.

Tinggal di Belanda, buat kadang2 ak ngerasa cara pikir mereka berbeda dengan aku. Aku blg mereka kadang mikir ga sedewasa aku. ga sematang cara pikir yg sudah ditempa di belanda.

setelah dipikir, how arrogant me, and how selfish me. A selfish one.

Aku tau seseorang yang sudah terlalu lama tinggal di belanda, dan merasa belanda adalah semuanya benar dan dia bilang, indonesia harus mencontoh semua hal (politic, governement) yang dilakukan belanda. Indonesia harus mencontoh bagaimana negara kecil ini menjadi negara maju. Indonesia harus mencontek semuanya.and then i was thinking, how selfish he is.

Apakah belanda negri yg paling hebat? Negri yang paling maju dan semuanya berjalan lancar? Nggak juga kan...

Bagaimana bisa semua hal yg dilakukan belanda bisa dicontek ke Indonesia. I mean, beda culture, lingkungan, people, cuaca, makanan. Bukannya semua hal berpengaruh yah? Belum tentu juga hal yg berhasil di belanda, bisa berhasil di Indo.

and now, i try to reduce my belanda-minded bit, try to understand my culture, and try to make a new sights ideas based on my own culture with nl knowledge.

hey, bermimpi boleh aja, kali aja aku jadi mentri media Indonesia :D *erm, buat baru mentri media hihihihi*

season changes and all,...



As i tightening my jacket and put more socks into my feet, i am blaming the cold weather. I am blaming the amsterdam weather, the raining and windy. But then, i also murmured, the new season has come, the winter time, not officially tough.

This is my fifth autumn time here, amsterdam. There are lot things happen, and i would thank to all the people who crossed to my path, to let everything happens to me, to make my fate.

today, one letter who maybe will grant me to continue my destiny here has come. I smirk to that letter. there are lot things to be thinking, i can't just say yes to it. Maybe my daddy, as usuall, will let me to do what i want.

But then, there are lot things to be consider, and now, i decided to take it carefully. I dont want to mess with my future. or, i want to challenge my own future, with something that unpredict maybe. Hell yes, i love challenge, but then i scare on it. :p

As i watching sex and the city, i saw samantha yelled, " how can people leave New York, what are they looking?" which Miranda replied, " real world, maybe?".

One asked to me, " Why? Don't you want to live in holland? If you were fluent in Dutch, will you stay here?"

Which i can't reply, because i am just sick with those questions.

Being a reborn person is not an easy thing to do. However, I try to.

As season changes, and people are changes and moving on, but we will always believe that the loved one are still there, in your heart.

Saturday, November 10, 2007

Pohon, Busway, Pondok Indah


Sudah pernah dengar/baca ttg penolakan warga Pondok Indah atas rencana Busway yang kata mereka merugikan itu soalnya menebangi ratusan pohon palem di PI?

jadi mikir, kalau kita pake prinsip bermasyarakat itu...
" Kepentingan umum harus lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.."

sebetulnya siapa yg benar yah?
1. Apakah benar proyek busway itu karena toh itu adalah transportasi umum untuk kepentingan orang banyak.
2. Apakah benar aksi orang2 PI menolak karena toh memang pohon itu penting untuk persediaan oksigen. :p

dan kalau dipikir2..
1. Orang2 penduduk PI (yg menolak busway ini) adalah orang2 kaya yang rasanya ga perlu naik busway, lagian pasti mereka dah punya 4 mobil di garasinya masing2. :p
2. Orang2 PI pasti sebel karena tiap hari tanpa proyek busway ajah, daerah PI udah macet ga kira2 T_T
3. Apa bener semua cuman karena pohon??????

bulan,
ga mau, ga mau, ga mau, ga mau, aduuuhhh, males banget seh ketemu macet lagi *melarikan diri dari kenyataan sebentar lagi*


links
http://news.antara.co.id/arc/2007/10/30/warga-pondok-indah-daftarkan-gugatan-busway-ke-pn-jaksel/
http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20070913.C01

Friday, November 02, 2007

Berjanji...


berjanji berjanji....

agar tidak sedih, uring2an, freaking out ga jelas

kalo ntar udah keluar dari zona nyaman aku.

:)

Aku kan orangnya suka sok2an pergi dari zona nyaman kalau sudah terlalu nyaman, sok2an mencari zona yang lain lagi.

Sekarang?
Kenapa susaahhhh sehhhhh :(

ayo berjanji

harus kuat!

*jam stgh 4 pagi dan belum tidur*

Thursday, November 01, 2007

Hero (or not?) , pandangan mata dari pameran Held di Nieuwe Kerk


*i warn you, this will be a long post, ermm not, this is an article :D*

Sebenernya udah lama liat iklan pameran terbaru di niewe kerk ini, cuman baru 3 hari yang lalu kesampaian buat lihat, apalagi setelah tau ternyata kalau pake museumkaart bisa masuk gratis. :p

Jadi, tunggu apa lagi, masuklah Bulan yang suka gratis2an ini kedalamnya.

Jujur aja, dari luar iklannya sama sekali ga menarik perhatian. Ngintip2 dari luar kerk juga belum begitu tertarik. Apalagi pengalaman dulu pernah masuk pameran ttg Indonesia di Niewe kerk, dan pamerannya ternyata turn out begitu membosankan. *bayar mahal lagi :p*

Held (atau Hero-slash-pahlawan), initial idea nya adalah sebuah pameran untung menghormati 400 tahun tahun kelahirannya Michiel de Ruyter, seorang yg disebut sebagai pahlawan terbesar belanda. Seorang admiral yang juga memimpin Belanda perang melawan Inggris dan Perancis dalam Anglo-Dutch War. Ruyter dikubur di Niewe Kerk,makanya pameran ini dibuat di sana untuk mengenang jasa-jasanya.

Begitu masuk, kamu akan menemui beberapa lukisan yang dijelaskan sebagai 'frames of honours'. Sayang, saya tidak begitu mengetahui siapa saja yang ada disana. Rasanya seh orang-orang yang dianggap pahlawan oleh belanda. :p

Di dalam pameran ini sendiri dibagi oleh beberapa bagian;

1. Michiel de Ruyter




Begitu masuk ke dalam bagian Meneer Ruyter ini, kita akan disambut oleh 3 lukisan (seperti diatas) yang dilukis oleh 3 orang pelukis yang berbeda dan di pajang di tempat yang berbeda pula. Saya sampai menjulingkan mata untuk melihat perbedaan dari 3 lukisan ini, yang ternyata.... susah sekali.

Ada seh bedanya, seperti di pelukis satu latar belakangnya terlihat lebih jelas dibanding pelukis yang lain. Atau warna kordennya berbeda dikit. Tapi, mungkin karena tahun 1607 belum ada kamera, jadi setiap orang harus melukis lagi untuk membuat satu gambar yang sama. *well, ga penting :p*

Selain lukisan tersebut, kita juga akan melihat kuburan si Menner ini yang dipahat cantik. Dan juga kita bisa melihat peti mati si Menner dari sebuah kaca dibalik patung cantik tersebut.

Selain itu juga dipajang beberapa barang dan juga cerita ttg sejarah si Meneer. Dan juga ada sebuah -what should i call?- visual aid buat menggambarkan kenapa VOC terjadi di Belanda. As matter in fact, VOC juga mengatarkan Belanda ke Golden Age nya dia, meski dalam sejarah yang aku pelajari di Indonesia, VOC adalah sebuah organisasi yan terkutuk. Hihihi :p Menyenangkan melihat sejarah dari sisi penjajah kita ini. :p

Ok, mari kita tinggalkan Meneer dan beralih ke bagian yang lain.

2. Held van de Stad (held of the nation)

Karena sejarah Belanda sering memang panjang, dan tentu banyak yang diangap pahlawan, tentu tidak semuanya diceritakan disini. Ada william de Oranje, founder de Oranje, raja pertama dari raja-raja Belanda sampai sekarang. Ada rembrandt juga.

Selain pahlawan dalam perang, Held van de stad juga memperlihatkan beberapa pahlawan dari jaman dulu, semisal dulu mereka mempercayai saint saint di gereja yang mereka anggap sebagai pahlawan. Maka dipajanglah mereka, memperlihatkan bagaimana saint tersebut menjadi pahlawan pada jamannya.

Pahlawan dari berbagai tempat dan waktu, berbeda cerita satu sama lain, sama sekali tidak membosankan.

3. Held van de Volk

Kalau dibagian ini lebih ke arah pahlawan-pahlawan yang tidak di medan perang, tempur, atau politik. Ini lebih ke pahlawan2 yang membumi, ini bisa juga diartikan sebagai model/idola di berbagai bidang seperti film, televisi, majalah, olahraga.

Sebagai contoh, iklan disamping adalah iklan yang disebut sebagai 'hero', karena iklan ini telah membantu menyadarkan masyarakat Belanda tentang penting minum susu. Memang senderhana, tapi buat sejarang masyarakat Belanda iklan ini adalah seoranng pahlawan.

4. Held van Jezelf (Hero for yourself)

Seperti namanya, di bagian ini para pengunjung dipersilakan untuk berimijinasi tentang seseorang yang disebut 'hero'. Ga perlu pahlawan seh, bisa aja yang disebut hero itu adalah orang tua kita, teman kita, guru kita, atau siapapun.Menurut aku ini lebih dekat ke term 'idola' dibanding pahlawan ya.

Di bagin ini dibuat contoh, pahlawan bagi seorang anak kecil berumur 13 tahun adalah Batman. Jadi disitu dipajang beberapa koleksi Batman nya, mulai dari robot2an, baju, stiker, dll. Mungkin bagi seorang wanita belanda, yang dianggap pahlawan/idola adalah Marco Borsato, penyanyi legendarisnya Belanda.

5. Held of niet (Hero or not)

Menurut aku ini bagian paling menarik, berbeda dan juga menarik dan ditambah lagi bagian ini adalah bagian yang begitu dekat dengan kehidupan sejarah seseorang/ suatu bangsa.

Di bagian ini diperlihatkan seseorang yang pada jamannya dia dianggap sebagai seorang pahlawan, tetapi ketika sejarah berubah and prove otherwise, dia tidak diangap sebagai seorang pahlawan lagi, atau bahkan menjadi musuh. Atau seseorang yang dianggap pahlawan oleh beberapa orang tetapi juga dianggap musuh oleh orang lain.

Kalau menurut aku, bahasa sehari-harinya bisa disebut sebagai mantan pacar :p.

Yang paling menarik, di bagian ini (maaf, lupa nama orang2 tersebut :p mana disana ga boleh foto2 lagi, dan males research lebih mendalam, jadinya ya lupa semua, :p) ada seorang Meneer yang pada jaman kolonial dulu, dia berhasil bekerja sama dengan Aceh dan mulai menebar sayap untuk berusaha menaklukan nusantara. Di jaman tersebut, Belanda mengagung-agungkan dia, begitu kembali ke Belanda disambut dengan meriah.

Di jaman sekarang, Belanda sendiri merasa malu dan tidak suka dengan jaman kolonialisasi tersebut, sehingga mereka tidak menganggap si Bapak ini sebagai pahlawan lagi, malahan disebutnya sebagai suatu kesalahan.

Ada juga pemimpin dijaman dahulu yang pada jaman sukses dia sangat dihormati, tetapi begitu kepempinannya jatuh, pecah belah, dia malah digantung mati di tengah kota.

Ada juga politikus yang dianggap bisa menerima kritik dan sukses, setahun setelah kepengurusannya, dia malah dibunuh.

**************

Menurut saya, pameran ini patut diacungi 4 jempol. Sangat menarik dan tidak membosankan. Mereka bisa menggunakan tema 'pahlawan' yang terlihat membosankan menjadi kreatif.

Tema pahlawan dibawanya menjadi pahlawan di negara kita, di linkungan kita, di jaman kita, di sekeliling kita. Semua orang/hal yang kita idolakan. Temanya menjadi meluas tetapi tetap dikemas apik dan menarik.

Dekorasi dan layout mereka juga kreatif, setiap orang diajak berimijanasi tentang pahlawan-pahlawan tersebut dengan warna yang tidak monoton. Mereka bisa mengubah gereja menjadi sebuah tempat yang berwarna warni, dan juga bermain-main dengan dekorasi -asli- gereja tersebut.

Bagian yang paling menarik ya di Held or not itu, kontrovesial yet it's very true. Saya jadi membayangkan kalau ada pameran serupa di Indonesia, di bagian Held or not itu dipajang foto besar Soeharto.

Yah, you like it or not, Suharto adalah pahlawan pada jamannya. Dia dielu-elukan di saat masa emasnya. Bahkan mukanya dipasang di duit 50 ribuan. So, he was a hero, toch ;)

Dan lagi konsep pahlawan yang sangat luas ini membuat semua orang bisa berimajinasi tentang sosok pahlawannya mereka sendiri. Saya jadi ingat, perdebatan di milis lalu tentang apakah Pangeran Dipenogoro itu Pahlawan Nasional atau Pahlawan Daerah?

Seseorang mengatakan dia adalah Pahlawan Nasional, seperti yang dikatakan oleh buku Sejarah jaman SD kita, yang lain mengatakan kalau dia hanyalah pahlawan daerah karena dia berjuang untuk kepentingan pribadinya, bukan untuk nusantara. Jadi dia bukanlah Pahlawan Nasional. Saya bilang? Well, untuk siapapun dia berjuang, dia adalah pahlawan. Dia berjuang demi ketidak adilan kolonialisasi dan demi hak kebebasan. Jadi, tetaplah dia seorang pahlawan yang patut kita hormati :).

Buat aku, yang aku sebut pahlawan negara mungkin.... erm, Jendral Sudirman kali yah? Dia terbukti pantang menyerah, dan memang berjuang dengan sepenuh hati untuk Indonesia.

Mungkin, pameran ini -selain mengenang Meneer Ruyter- juga ingin menyadarkan dan mengingatkan pahlawan di hati kita. Tentang konsep 'kepahlawanan' yang mungkin sudah pudar atau tidak ada lagi.

Secara, sangat sulit menemukan seseorang yang kita sebut pahlawan -apalagi pahlawan negara- di jaman modern yang semua orang sudah curiga dan bosan dengan janji-janji pemimpin yang tidak ditepati. Apalagi dengan suasana pemilu presiden 2 tahun lagi. :p

Sebelum menutup postingan-slash-artikel hari ini, mau tanya aja kepada yang baca -dan tahan baca sampe alenia terakhir- siapa seh yang kalian anggap pahlawan-slash- idola (kalau bisa diluar keluarga dan pacar ya :p) ?

cheers :)

Bulan
n.b: Iya, saya kangen nulis artikel T_T