Friday, December 28, 2007

a collaborated project


check this out,

www.mendota.multiply.com

Belum bisa nambah2in banyak, terhambat dengan lambatnya internet di sini. Tapi kalau tertarik atau menemukan orang yang tertarik dengan projek itu...

dont hestitate to contact me :)

For now, masih gratis jasanya, lagi perlu buat portfolio dulu :) yang jadi fotografernya, yang jelas bukan aku :))

A jobseeker's


Bayangkanlah Bulan seperti ini, seorang wanita, memakai make-up, duduk bosan di sebuah kafe, menunggu waktu appointment and membawa CV.
Kemudian masuk ke dalam kantor tersebut, mengisi formulir yang sudah disediakan sambil berpikir kenapa kita harus mengirim CV kalau kita harus menulisnya lagi. Dan berpikir, apa pentingnya menuliskan nama sekolah SD kedalam formulir itu dan yang lebih tidak jelas, menggambarkan denah rumah di dalam formulir tersebut. Yes, been there, done that.

Dari minggu kedua, memang aku sudah mendapatkan beberapa panggilan dari perusahaan yang aku lamar. Jadi ya seperti itu, memakai celana kain, membawa tas dan celingukan mencari tempat perusahannya. Beruntung seh, pagi aku selalu bareng ama kakakku, tapi pulangnya... bersaing dengan debu-debu jakarta dan menunggu bis. Seriously, i part of jobseekers in Jakarta.

Kalau kata Deni, " Nikmatilah Nak, kejamnya Jakarta,"

Sambel.

Anyways, bersyukur masih bisa hidup, bahagia, and have something to looking for. :D

doakan saya, minggu depan ada psiko test :)

ok, c u later, merry christsmas, happy newyear and happy holiday.

kuss,

Friday, December 07, 2007

kembali berselancar di Jakarta :D


Setelah sampai di Jakarta, kebutuhan berselancar di internet tiap hari langsung berkurang dratis. Tentu saja, lebih karena sebel liat kecepatan dial up yang setara dengan kecepatan kura2 :( dan kebutuhan berhubungan dengan pacar sudah bisa disalurkan melalui ketemu langsung dan telfon murah cdma :D hehehe :D

Kembali ke Jakarta, ternyata member ide baru buat persepsi personal saya tentang kota ini.

Aku inget carrie pernah berpendapat, "New York is a city with full of surprises, you never know what will after you,"

Aku mencoba mencari 'typical New York' itu dari Amsterdam, tetapi ternyata Amsterdam itu terlalu mudah ditebak, dia teratur dan less surprises. Stagnant, lebih tepatnya. Tetapi tetap saja, saya sudah mencintai keteraturan, ketenangan dan ke less surprises nya karena saya adalah wanita yg cepat panik. dus, Less surprises bagus untuk nerves saya :D

Kembali ke Jakarta, dalam less 2 weeks, saya menyadari, 'typical New York' itu ada di Jakarta. Setiap hari rasanya ada saja surprises yang buat saya geleng2 kepala. Kota ini tidak mudah ditebak.

Seperti contoh, public transport. Karena sedang berprinsip mengurangi emisi udara. Sebisa mungkin aku mencoba untuk menggunakan public transport. Kalo dulu prinsip saya jalan di jakarta itu; nebeng-bawa sendiri-taxi-bus-angkot, sekarang berubah jadi; nebeng (tetep :D)-busway-bus/angkot-taxi (kalo kepepet). Prinsipnya, lebih murah dan menjadi warga negara baik dengan menggunakan transportasi yang disediakan pemerintah.

Lalu?

Sepulang saya dari depok, ternyata jalan margonda dijaga oleh beberapa polisi yang menyuruh angkot terus jalan. Kalau saya sedang berada di mobil pribadi, mungkin hal itu adalah kebahagiaan karena ga ada angkot yang ngetem lagi, tetapi sebagai pengguna angkot, hal itu menjadi menyebalkan karena si angkot2 itu ga mau berhenti. Mana ga ada halte lagi dan polisi menjaga di semua ruas jalan margonda. Jadinya saya harus menyusuri jalan margonda, cari yg ga ada polisi dan naik angkot dengan cepat. :D

Baru senang duduk di angkot. Eh, si angkot mogok. Ya udah deh, terpaksa turun :D dan cari yang lain. Sampai di Gaplek (er, Ardho pasti tau dimana gaplek hihi ^^) eh hujan turun deres-res-res. Tetep aja aku naik ojek sampe rumah. Rasanya gak karuan, mau disuruh cepet, tapi aku ga bisa liat jalan, mau disuruh lambat hujannya udah lebat banget. Jadinya malah cekikikan ama si tukang ojek :D

Belum lagi insiden saya menunggu 1,5 jam di depan Ratu Plaza demi TransBintaro (feeder busway ke arah Bintaro) yang tidak kunjung datang. Akhirnya, aku naik taxi (tarif lama) buat kesana. Huh!

Sinetron Indonesia? Er, jangan harap deh, disini rasanya yang lebih bagus itu talk show2nya kayak ceriwis dan empat mata. Trus saya juga sudah terupdate dengan gosip2 baru seperti perceraian syaiful Jamil dan dewi persik. Aduh itu si Syaiful Jamil XD lalu juga ada pendatang baru Cinta Laura yang tidak bisa speak Bahasa Indonesia very well karena dia dari kelahiran jerman. Walo menurutku aneh, wong prononctation Bahasa nya dia bagus kok, kok sok2an ga bisa basa Indonesia :D

btw,
Java Jazz sangat bagus :D kereeennn deeehhhh :D gak rugi nonton pertunjukan ini, walo saya sempet tidur di emperan istora gara2 kecapekan. Haha, ya abis ak kan belum tidur sebelumnya. Aku juga ketemu teman SMA yang sudah jadi artist disana. Dia loohhh yang mengenali aku pertama :D Aku sampe heran apa wajahku dari SMA tetep sama :D

well, enough :D ntar kalo ada cerita2 lagi aku posting2 lagi deh :D

tot ziens :)