Wednesday, June 21, 2006

Si Perusak Barang

Orang-orang terdekat saya kadang heran melihat bagaimana dengan cepatnya saya merusak barang saya , sebagai contoh; sepatu yang baru saja saya beli, besoknya solnya sudah rusak (padahal saya beli di Sogo lohh… damn!), atau sendal saya rusak tepat disaat saya berniat untuk membeli sepatu baru. Belum lagi jepitan, baju atau celana yang sudah saya rusakkan, tidak terhitung banyaknya.

Tapi entah kenapa, untuk barang-barang yang mahal (dan saya tidak mampu beli lagi :p) keawetannnya lumayan mencenangkan melihat cara saya memakainya. Contohnya tentu saja Laptop dan HP Nokia 6600 saya.

Laptop saya, meski specnya kurang dari laptop teman-teman saya, :p untuk ketahan bantingannya saya acungkan jempol (ingat!!! Mengingat saya sering mengajaknya ikut lembur dengan internet yang dinyalakan :D ) dan meskipun sudah 3 kali re-install dan berkali-kali teman2 saya mengusulkan untuk menggantinya (kadang bisa jadi laaambat, HD sedikit, dan lain2) , sampai sekarang dia masih survive!!!!! Salut-salut my IBM-Think Pad :D
Btw, alasan lainnya laptop ini tidak akan diganti sampai saya menghasilkan sesuatu yang nyata dari laptop ini seperti ijazah B.Comm :D (dikutip seluruhnya dari kata Ayah saya)

HP Nokia 6600 saya, meski saya sering menjatuhkannya dan layarnya sudah besat-besat, tapi tetap bisa survive dan bekerja sebagaimana layaknya. :D Dan memang, sekali lagi karena Sang Pendonor Utama (Ayah-red) belum melihat alasan kenapa saya harus mengganti HP ini. :D
Hmm, pake uang sendiri? Ogah ahh… mending beli yang lain deh… masih bisa dipake ini.
Coba diilangin biar dapet ganti dari Ayah? Halah, boro-boro yang ada malah suruh beli pake uang sendiri :p… Jadi, ya sudah dijaga saja :D

Balik ke masalah sepatu tadi, sepatu yang sering saya rusakkan adalah sepatu atau sandal feminim (hak rendah, atau model sepatu balet). Padahal sepatu kets saya termasuk awet dari 3 tahun yang lalu.

Apakah ini tanda sebegitu sulitnya saya berjalan seperti layaknya perempuan sejati?

Hmm….

Salam,
Bulan

Friday, June 16, 2006

The second man of a hero

Familiar dengan Gabrielle, si teman Xena? Atau Robin si partner Batman, atau si Gufi, sahabat si Miki, pahlawan kartun kesayangan Amerika? Mereka adalah the second man, pelengkap, parner, dari si peran utama.

Fenomena yang ada, si teman atawa partner atawa sahabat itu seringkali digambarkan lemah, ataupun lucu-goblok yang membuat mereka selalu menjadi objek untuk diselamatkan oleh si peran utama. Dialah si peran penghibur, peran pelengkap, seperti yan-ying. Sebuah cerita tanpa mereka akan terasa hambar karena dialah si bumbu cerita yang membuatnya menarik.

Lalu intinya apa Bul?
Ga ada cuman tiba-tiba keinget itu ajah… :D
Setiap manusia pasti memerlukan pasangan/partner yang berimbang dengan mereka, bukan hanya di kehidupan pribadi tapi juga di bisnis dan kerjaan. Karena dengan merekalah kamu merasa hidupmu lebih berbumbu.

Hushyy.. ngelantur :D

Btw, buat mbak Puspa, si Xena yang selalu berani, met’ menempuh hidup baru yah. :D Moga-moga langgeng dan bahagia.

You know, I always wonder why time is going so fast…
I still remember, when we three (me, you and mbak terta) were bicycling around our house’s surrounding 14 years ago..
And look on you now, happily married with your prince..

Congrats yah Mbak :D
*I am still looking our picture together, hope I can find it and post it here..