Sunday, September 09, 2007

Hak perempuan di Irak?

baca satu artikel di ranesi tentang perempuan Irak yang kehilangan hak2nya setelah serbuan Amerika di Irak.


"Kaum perempuan tidak boleh mengenakan pakaian modern seperti yang pernah mereka lakukan pada tahun 1980an dan 1990an. Pertama mereka dipaksa mengenakan penutup kepala, kemudian gaun mereka harus lebih panjang lagi. Dan khususnya bulan-bulan terakhir ini di pelbagai wilayah pinggiran kota, kaum perempuan tidak boleh memperlihatkan kulit mereka lagi. Perempuan harus mengenakan kaos kaki panjang dan tebal, kadang-kadang sampai dua lapis, demikian pula kaos tangan"


Jujur aja, ak ga terlalu paham tenntang hukum islam untuk berjilbab. Aku tau kalo kita (wanita Islam) diharapkan (atau diwajibkan) untuk menutupi auratnya agar aman dari godaan pria. Tapi kenapa harus se extrem itu? sampe harus pake kaos kaki panjang dan tebal? kaos tangan? Apa memperlihatkan telapak tangan dah bisa menggoda hasrat lelaki?

Mahasiswa perempuan yang masuk kampus, dimaki-maki di pintu gerbang. Kelompok-kelompok islam menekan universitas agar menempatkan parempuan di kelas terpisah dari mahasiswa laki-laki. Sementara perempuan yang mengendarai mobil atau berprofesi sebagai dokter, jurnalis, aktivis, sukarelawan atau pengacara, diancam dibunuh melalui telepon, email atau di jalanan.

Yang ini lagi! coba, perempuan ga boleh mengendarai mobil! aduh, kenapa seh? ok, mungkin demi keamanan situasi Irak yang lagi labil? tapi jadi dokter, jurnalis, aktivis? kenapa? apa yg salah dengan profesi itu? Apalagi dokter, yah perlu lah dokter cewek, ntar kalo ada cewek yang sakit, dikasih ke dokter pria?? padahal nunjukin secuil kulit depan cowok aja ga boleh.

tapi ada satu yang buat aku agak2 emosi.

Misalnya sekarang sudah legal jika laki-laki dewasa menikahi gadis berusia sembilan tahun.

udah legal berlaku seperti yang dilakukan 500 tahun yang lalu? pedofil? Alasannya apa coba? Menikahi seorang gadis yang baru mens, yang masih mainan sama boneka? yang masih buta apa itu sex?

Yang buat aku tambah senyum-senyum-sinis, di Ranesi, berita ini samada sekali ga dikomentarin,padahal kalo udah ada berita ttg melecehkan islam, haduh, komennya macem2 dari yang super-tidak-jelas, provokator, sampai super-sok-pinter. Tapi kalo soal begini, tidak ada yang berkomentar. Apa karena ini hal yang biasa?

Apa ini sebuah hal normal di perempuan Islam?
Apa sebagai seorang wanita Islam kita harus bener-bener tunduk ke pria-penguasa Islam?
Apakah Islam mengajarkan juga untuk pasrah dan sabar untuk hal seperti ini?

Tapi, emang sih ini lebih ke arah applikasi ajaran Islam di Irak, bukan berarti semua negara men applikasi kan ajaran Islam seperti apa yang dilakukan oleh Irak.

Sebetulnya, seberapa 'bebas' kah wanita di dalam Islam?

2 comments:

temon said...

seberapa bebas ya hem..
mungkin sejauh ia ingin bahagia

OTT :D
bulan ditunggu lo pdf nya nggak sape" saya taro email di sini aja ya :p
tin100110[at]gmail[dot]com

Unknown said...

controversial issue nih Lan :D bisa panjang komentar2 dan referensinya juga :D

like you said: Tapi, emang sih ini lebih ke arah applikasi ajaran Islam di Irak, bukan berarti semua negara men applikasi kan ajaran Islam seperti apa yang dilakukan oleh Irak.

Seberapa bebas? i think that's not the Q. soalnya kalo perkara bebas, ya bisa sebebas2nya.. bebas buat cari uang, dapet pendidikan, menentukan jalan hidup. Dan ketentuan2 yg ad juga sebenernya for the goodness of the women (make hijab biar tdk diganggu cowo) and not to disadvantage. Dan it does not include larangan untuk pendidikan, nikah di bawah umur, nor wearing two layers of garments -.-