Monday, March 28, 2011

Tentang Tante Ratna

Innalilahiwainnalilahirajiun.

Hari ini ketika sedang rapat redaksi, ayah saya tiba-tiba menelfon dan mengabarkan kabar duka, tante saya, kakak ayah, Ratna Indraswari Ibrahim, meninggal dunia.

Kasihan beliau, dalam jangka waktu setahun, sudah ada 4 orang kakaknya yang berpulang.Umur memang hanya rahasia Allah.

Ratna Indraswari Ibrahim, sastrawan senior, novelis dan cerpenis yang sudah cacat sejak beliau berumur 9 tahun, inspirasi banyak orang.

Saya tiba2 teringat ketika masa kecil, ketika masa libur lebaran tiba, kami sering berkumpul di kamarnya di rumah nenek kami, dan sambil melihat buku-buku yang banyak di kamarnya, sambil sekali-kali mencuri lihat naskah-naskah cerpen yang sedang ditulis beliau. Tante ratna juga seringkali mengunakan nama-nama keponakannya untuk dijadikan nama pelakon di cerpennya.

Ketika saya sedang giat2nya menulis cerpen, orang yang pertama kali melihat juga dia, dan dia bilang kalau kamu giat, dalam jangka waktu 5 tahun sudah bisa melebih dia. Sayang sekali, banyak hal2 yang membuat saya jarang menulis cerpen lagi.

Dan saya beranjak dewasa, frekuensi saya pulang ke Malang pun menyusut sejak saya bersekolah ke Belanda. Pertemuan hanya singkat saja dan percakapan mulai jarang dilakukan.


Kalau seperti ini saya membenci diri saya yang suka malas untuk menanyakan kabar sanak saudara dan teman. Andai saja, kalau saja, menjadi kata-kata yang sudah percuma.

Dan ketika saya membaca artikel mengenai dia, saya sadar banyak hal yang saya tidak tahu mengenai dia, dan ini makin memperkuat rasa bersalah saya.

Ya Allah, maafkan segala dosa-dosanya dan terima segala amalannya. :)

Berita-berita terkait :
- kompas
- tempo

Dan berikut link kumpulan cerpennya di Kompas.

Rest in Peace, tante Ratna :)

No comments: