Monday, October 09, 2006

CUSTOMER SERVICE

CUSTOMER SERVICE DOA

*tok tok*

resepsionis di depan mendelik begitu melihat diriku,

"ada perlu apa?"
"Bisakah saya berkonsultasi dengan Tuhan, pimpinan customer service doa?"
"sudah ada janji?"
"saya selalu mencoba kontak dia hampir 5 kali setiap hari, tetapi sepertinya dia sibuk"
"hmmm..... ya ya ya, *sambil sibuk membuka catatan* ya ada catatannya, jadi ada perlu apa?"
"apakah dia tahu apa masalah saya?"
"ya ya.. dia tau masalah semua orang"
"kapan dia akan menjawabnya?" tanyaku cemas

wajah resepsionis itu mendelik menatapku tajam, dipandangnya dari kepala hingga kaki

"kamu percaya dia akan menjawab?"
"iya..." ada nada yg menggantung dari suaraku
"kamu percaya?"
"Saya kira saya sudah menjalankan apa yg saya tahu tentang doa, kenapa masih tidak bisa berjalan."
ditatapnya diriku acuh "harap tunggu 3 jam lagi, Beliau sedang sibuk"
dengan rasa dongkol aku memilih untuk menyinkir, sepertinya si resepsionis ini tahu betapa aku membutuhkan hasil dari doa.

Aku memilih untuk menungu di suatu pojok, tampaknya klinik itu sungguh ramai,

"sudah menunggu berapa lama, Bu?" tanyaku pada seorang ibu yang tampak lesu.
"sudah 4 jam, nak.."
"kalo ibu sudah hampir 6 jam nak.." seru suara lainnya..
"Rasanya sudah seharian saya disini" jawab suara lainnya

pembicaraan pun menjadi seru memperdebatkan kenapa begitu lama waktu konsultansi dengan pimpinan doa. Tiba-tiba, aku melihat ada beberapa orang yang datang langsung masuk ke dalam ruang konsultansi dan keluar dengan berseri-seri. Ada rasa iri di dada.

"kenapa mereka bisa duluan ya, Bu?" tanyaku pada ibu sebelah ku ini
"Hmm.. saya sebetulnya tidak tau cara kerja customer service ini Nak, tapi, kenapa kita tidak mencoba untuk menunggu disini, toh, kita akan dipanggil juga"

Aku mulai berdiri, dan mencoba mendekati resepsionis galak itu.

"sudah bosan menunggu ya?" sindirnya sinis
"kenapa mereka bisa duluan padahal mereka baru masuk?"
"Ananda, kamu tidak akan pernah mengerti sistematika kerja Tuhan, tapi aku kira Tuhan tau apa yang terbaik."
Aku hanya diam
"Ananda kau sudah berusaha?"
aku mengangguk
"lalu kenapa?"
"Mbak, aku tidak tau harus bagaimana lagi, ak kira semua sudah saya usahakan, tapi kenapa selalu keadaan tidak memihak padaku?"
resepsionis hanya diam mendengarkan
"Mbak, saya kira Tuhan tau apa yang saya inginkan, saya hanya ingin semua yang saya rencanakan berjalan dengan baik, dan memberikan nasib baik pada saya"
resepsionis hanya diam. Aku kehilangan kesabaran
"Mbak, saya sudah berusaha, saya sudah mencoba terus berusaha, tapi saya akan terus berusaha, Maukah Tuhan merapikan hal-hal yang tidak bisa saya atur agar sehingga usaha2 saya bisa berjalan dengan baik?"

tiba-tiba hp resepsionis berbunyi. dia tersenyum.

"Ananda, Tuhan bilang dia mendengarkan permintaan kamu, dan dia juga bilang teruslah berusaha, dan dia juga meyakinkan kalau dia mendengarkan doamu itu. Kembalilah ke rumah, teruslah menghubungi dia kapanpun kamu mau. Beliau sibuk, tapi beliau mendengarkan."

Aku tertegun.

"bisakah aku tahu nomer hp Tuhan?"

resepsionis kembali tersenyum

"Nak, aku kira kamu sudah tau cara yang lebih cepat untuk menghubungi dia daripada tehknologi bernama SMS itu"

Aku mencoba tersenyum,

"Tapi..." rasanya dalam hatiku tetap ada yg kurang
"ya?..." katanya sambil melihat berkas-berkas kembali
"Kapan dia akan menjawab dan mengabulkan pertanyaan-pertanyaanku?"
"Hmm,.. Tuhan tidak bilang, dan aku tidak tahu, bisa cepat bisa lambat, itu semua tergantung, kamu tidak tau kapan Tuhan akan memberikan kejutan itu padamu, tetaplah terus menghubungi dan melapor keadaan dirimu padanya. Dia sangat sedih saat kamu mendapatkan yang kamu inginkan, tetapi kamu malah menjauhkan diri dan jarang contact dengan dia."

Aku diam, lalu mengangguk, mengucapkan terimakasih. Kakiku terasa berat dan tanpa sadar air mataku mulai menitik. Entah untuk apa kali ini.


Bulan, Amstelveen Ramadhan 2006

3 comments:

Anonymous said...

bulan sdh di belanda lg ya.
selamat melanjutkan studi lg. (eh.. studi lg kan ya).

klo Tuhan punya resepsionis, jam buka nya smp jam brp ya? 24 jam kah? :)

bulan said...

alo sa:D iya dah di belanda lagi dan masih studi :P hihihihi

24 jam kok Sa, contact langsung ke beliau aja :D

Badrul. R said...

ceritanya menarik juga :)
hohohoho..