Seperti biasa buka social media dan ketemu cuplikan gambar ini.. Entah dari mana sumber aslinya.
Saya tersenyum dan teringat diri saya sendiri sekitar 10 tahun yang lalu, belajar di luar negri atas keinginan dan kekeraskepalaan saya sendiri, very immature, tapi penuh dengan kepercayaan diri kalau saya bisa menaklukan dunia. Sampai disana, kaget dan berjibaku dengan bahasa second language saya, bertemu dengan orang-orang pemikiran berbeda dan kadang saya heran sendiri, kenapa juga saya begitu ngototnya sekolah diluar.
Here i am now, kembali sekolah di luar negri lagi untuk kedua kalinya setelah bekerja di Indonesia kurang lebih 4 tahun. Begini yang saya rasakan sekarang :
1. Kuliah di luar negri bukan berarti langsung dapat kerja begitu lulus. Nope. Sama saja. Mau cari kerja di Indonesia atau di luar negri. Susah dan terjalnya sama dengan yang kuliah di dalam negri. Tetap saja ikutan tes psikologi, interview, dll. Tetap saja ada jangka waktu sebelum kita diterima. Tetap saja sama deg2an ;)
2. Kuliah di luar negri bukan berarti kamu akan digaji dua kali lipat atau mendapat kelebihan lebih di urusan benefit kantor dari yang sekolah di Indonesia.
Nope. Well, for many cases not. Gaji sih akan tergantung sama kantornya yah. Kalo beruntung, yah beruntung, bukan karena kita sekolah di luar negri.
3. Kuliah di luar negri bukan berarti kamu di 'segani' ketika kamu kembali ke Indonesia. Hell no, ga usah jadi sombong karena kamu sekolah di luar yah ;)
anyway, what's my point? ah my point is... you are not that special.
Tapi, saya percaya ada point plus yang lebih valid bagi seseorang yang sekolah di luar negri.You are more open-minded
Pernah menjadi komunitas 'minoritas' di luar, berinteraksi dengan orang dari berbagai macam background dan suku bangsa, then you know that you are not alone. Dan yang terpenting, kamu pernah menjadi kelompok minoritas. Kamu menjadi lebih terbuka dengan perbedaan. Mengerti gaya pikir orang lain and you know how to dealt them.
(anyway, perlu waktu lama bagi saya untuk berpikir mengenai posting ini, mungkin juga karena saya sudah kembali lagi sekolah di luar, dan mungkin juga kondisi saya 7 tahun yang lalu akan berbeda dengan kondisi teman2 sekarang yang baru pulang. Saya kira postingan ini bukanlah postingan yang akan berhenti di sini saja. Akan saya update, begitu saya menemukan poin2 yang lebih valid lainnya. Stay tunes! #heits)
3 comments:
What I know.. the only different thing which is very significant is the length of the program. Ketika S2 di luar cuma sekitar 12 bulan, disini kita bisa 18 bulan or bahkan gue sekitar 24 bulan karena ambil kelas malam. Hiks. Jadi dulu pas gue S2 di Prasmul, gue kebalep sama banyak temen-temen SBM lain yang kuliah di London or Birmie. Hikk.
Buuul... bedanya diluar +/- 12 bulan.. di indo +/- 18-24 bulan. hikk...
Post a Comment