Thursday, September 23, 2010

Day-9




"Kok kamu sekarang jarang nulis-nulis lagi?" tanya Deni sambil lalu.

Memang, semua kesibukan saya, mulai dari pekerjaan sampai mengurusi printilan perkawinan, membuat saya tidak ada kesempatan bin malas untuk menulis. :) Toh, niat saya untuk menulis tidak pernah berhenti, kalau misalkan pikiran saya bisa menulis sendiri, sudah beberapa lembar tulisan yang saya buat :D

Berhubung saya tidak mau menulis vendor2 apa yang saya pakai buat persiapan, jadi saya menulis yang lain saja yah :D ( well, saya suka kok membaca blog2 orang yang menulis review vendor2 pernikahan, dan itu malah jadi referensi buat saya, ehmm... ntar aja deh habis hajatan saya tulis, kan review nya jadi lebih menyeluruh kan :D)

Sebenarnya saya mau mencatat gejolak (ciyeh, gejolak) hati saya dengan apa yang terjadi sebelum menikah, :D, disini saya buat point2 pembahasan agar bisa dibaca2 sebagai suatu memory manis lagi nanti :D

1. Marriage life

Saya sadar, after marriage life, bukanlah kisah yang langsung disimpulkan, and they live happy ever after and done seperti di akhir film2 Disney, justru disitu perjuangan baru mulai kan ( yah setidaknya kata orang2 sih :D) Tentu, mimpi saya ingin menghabiskan waktu selamanya bersama dia.

Tetapi, di persiapan menuju pernikahan, saya mendapat kabar bawah salah seorang saudara kami baru saja berpisah. Shock. Sangat malah. Apapun masalahnya, saya sadar bahwa hal ini bisa terjadi pada siapapun, kita tidak tau apa yang akan terjadi di depan sana, tapi tentu saja, kita selalu mendoakan yang terbaik.

Tidak, saya tidak takut, tapi saya seperti digiring kembali ke kenyataan dari segala euphoria persiapann pernikahan saya bahwa anything could be happens. Kami berdua harus selalu diingatkan bahwa hal ini bisa terjadi dan kami harus menjaga agar kami berdua selalu menguatkan dan mencintai satu sama lain.

2. True love

Salah seorang tante saya meninggal secara tiba2, ini juga merupakan big shock kepada saya. Dia dan suaminya terseret ombak ketika sedang berjalan2 di laut Bali. Tante saya tidak bisa diselamatkan, Oom saya, Alhamdulilah, masih bisa diselamatkan.Disini saya melihat cinta sejati diantara keduanya, saya melihat bagaimana Oom saya meskipun sedang kritis yang selalu dicari2 adalah istrinya dan aktifitas terakhir yang dilakukan oleh tante saya di Facebook adalah menupload foto suaminya.

Mereka sudah bersama hampir 30 tahun, tetapi cinta mereka masih kuat sampai di hari terakhirnya. Saya salut :)

3. Ayah

Ayah saya adalah orang yang santai dan tenang, tetapi saya liat 2 minggu terakhir mengurus persiapan pernikahann saya, dia terlihat sibuk ( mungkin karena saya pihak perempuan persiapan pernikahan saya lebih ribet dan lebih banyak menelan biaya :D ).

Saya tahu, Bapak saya sama seperti bapak2 yang lain yang ingin melihat anaknya menikah dengan pria terbaiknya.


4. Mama

Tapi diantara semuanya, mama saya adalah orang yang paling mengiginkan saya menikah, saya ingat mama sering membicarakan hari dimana saya menikah, saya ingat mama sudah membelikan perangkat tempat tidur ( tempat tidur, lemari dan meja rias dari kayu jati) mama saya selalu bilang, " Ini tempat tidur semuanya buat kamu kalau kamu sudah menikah, sekarang mama pinjam dulu buat dipakai yah "

Dan bagaimana ibu saya, selalu mendoakan agar saya mendapatkan Pria terbaik.

Dan Saya berharap dan saya yakin, pria pilihan saya tidak akan mengkhianati mimpi kedua orang tua saya :)