Tiba-tiba saya teringat sepotong kenangan pemilu disaat saya masih kecil,
Waktu itu saya masih di Kalimantan, di kantor bapak saya yg BUMN itu sedang diadakan latihan pemilu (sekarang mau pemilu masih ada latihannya ga seh?). Jadi para karyawan dipersilakan untuk latihan suasana pemilu, seperti latihan nyoblos. Ketika hasil dari latihan pemilunya diumumkan,ternyata pemenangnya adalah Golkar dengan mengantongi 100% suara (tentu saja!).
Di sesi tanya jawab, salah satu karyawan disana bertanya pada salah satu orang pemerintah yg ada dsana dan kebetulan orang Golkar (tentu saja, lagi!)
"Bagaimana kalau pemilu nanti hasilnya Golkar semua?"
Bapak itu tersenyum,
"Ya tidak papa to, malah lebih bagus kalo Golkar semua yang menang,"
Saya yang masih kecil dan juga produk orde baru menyimpulkan dengan gampang, "Ya, kalo pemilu ya pasti yang menang Golkar, bukannya harusnya dan sepatutnya begitu."
Ibu saya ketika mendengar kata-kata orang itu langsung pasang muka sebal
"Kok dia ngmg gitu seh, ini bukan masa kampanye kok," tentu saja sambil berbisik-bisik, soalnya jaman itu, berpikiran seperti itu di lingkungan BUMN adalah hal yang tabu.
Ketika pemilu yang benar dilaksanakan, hasilnya (tentu saja) Golkar yang menang, tetapi yang mengejutkan bagi saya (waktu itu) ada beberapa orang yang memilih PDI.
Ibu saya kembali berbisik-bisik,
"Mama milih PDI tuh, bosen ah kalo Golkar terus yang menang"
Bapak saya,
"Ya, ayah harus milih Golkar donk, la wong Ayah dapet duit dari negara" katanya kalem.
Menyikapi pemilu yang masih setahun lebih, banyak para pemimpin Indonesia yang saling menuding dan bersilat lidah, saling menyalahkan, dan bersikap sebijaksana mungkin agar dipilih.
Ketika harus memilih siapa yg paling kompoten dari mereka semua itu, saya bingung. Abis dulu -katanya- si ini bagus, tapi kok begitu jadi presiden gitu-gitu saja, dulu -katanya- ini berkharisma, tapi jadi presiden kok melempem. Sama saja semuanya. :)
Mungkin lebih baik saya jadi golput saja ya, toh, orang Amerika sendiri yang mau memilih cmn 40% dari warganya, yg lainnya tidak peduli :D
1 comment:
Asyik dapat 1 suara :-D
Tapi kalo kandidat lain lebih berkualitas dan cocok untuk posisi itu aku mungkin milih dia lho...
Post a Comment