Saturday, October 28, 2006
Minal Aidzin wal faizin
bulan-jian-nefry-upik
Inholland 2002-2003
masjid ppme -bulan,upik,dika-
huehuehe, telaaatt.... anyway...
mohon maaf lahir dan batin yaa... :D *meski telat2 juga
foto diambil pas kita sholat di sporthall PPME -amsterdam :)
thx upik :D
sekali lagi,
Selamat Libur Lebaran 2006 :) !!
Thursday, October 19, 2006
pernah ga?
*kayaknya ak posting balapan ama Tanti yg jadi mayan sering ngepost juga
pernah ga ngerasa -sangat-tidak-berguna- /gagal-ga-berguna-dalam-cita-cinta-dan-belajar
ga ada motivasi untuk memberikan yg terbaik
merasa apa yg dilakukan ga berkembang
merasa apa yg dilakukan untuk apapun terasa ga berguna dan gagal
aku sedang.
pernah ga ngerasa -sangat-tidak-berguna- /gagal-ga-berguna-dalam-cita-cinta-dan-belajar
ga ada motivasi untuk memberikan yg terbaik
merasa apa yg dilakukan ga berkembang
merasa apa yg dilakukan untuk apapun terasa ga berguna dan gagal
aku sedang.
'LDR'
"Aku cuman mau kamu disini" teriaknya di ganggang telfon,
*hening*
"Kalo kamu memang mau sama aku, ya resikonya km harus LDR"
"Aku cuman mau kamu disini, aku ga mau yang lain.. "
"Aku sudah berusaha.."
"Kenyataan bahwa kamu belum tentu kamu kesini buat ak sedih"
"it make me sad too"
*hening*
gosh, i still should do all of my assignments, my deadlines are tight, my resits are waiting, why should i troubled myself into long-and-tired fighting. Sometimes, love make your life become so difficult :(
*hening*
"Kalo kamu memang mau sama aku, ya resikonya km harus LDR"
"Aku cuman mau kamu disini, aku ga mau yang lain.. "
"Aku sudah berusaha.."
"Kenyataan bahwa kamu belum tentu kamu kesini buat ak sedih"
"it make me sad too"
*hening*
gosh, i still should do all of my assignments, my deadlines are tight, my resits are waiting, why should i troubled myself into long-and-tired fighting. Sometimes, love make your life become so difficult :(
Wednesday, October 18, 2006
...the heaviest phase...
*taken from multiply mba tita (klik untuk perbesar)
kartun ini ak ambil (dgn minta ijin) dari mba tita, pelajar PHD Delft yg bentar lagi meninggalkan Amsterdam setelah lulus (yang mungkin tinggal 3 bulan lgi ya mbak?). Dia buat komik perjalanan hidupnya selama di Belanda, mulai dari s2 disini, menikah dengan orang belanda, punya 2 krucil yg lucu-lucu :D (dhanu & lindri) dan akhirnya akan meninggalkan belanda, untuk kembali mengabdi kepada almameter nya :) *disaat orang2 menginginkan ada di posisi mbak untuk tinggal selamanya di Belanda :p*
kartun ini bener2 buat ak terharu, terutama di bagian berjalan2 bloemen markt dan melihat turis2 berfoto di depannya dan kata2 mbak tita 'still, the heaviest phase is saying goodbye..' dan juga kata2 selanjutnya 'i've come to love this city, with its contents..' Nendang banget kata-katanya, mba :D
Still, sebelum berpikir seperti itu aku mesti harus melewati masa2 mengerjakan resit,deadline2 dan juga FD. hehhehehe long way to go, tapi mengingat akan berpisah dengan amsterdam setelah lulus, buat ak sedih juga.. :)
hey, life must go on.. :D sebelum itu, mari selesaikan resit nya :D *hayo hayo kembali ke kehidupan nyata bul :p
**2 minggu lagi menuju deadline**
bulan
Friday, October 13, 2006
Monday, October 09, 2006
CUSTOMER SERVICE
CUSTOMER SERVICE DOA
*tok tok*
resepsionis di depan mendelik begitu melihat diriku,
"ada perlu apa?"
"Bisakah saya berkonsultasi dengan Tuhan, pimpinan customer service doa?"
"sudah ada janji?"
"saya selalu mencoba kontak dia hampir 5 kali setiap hari, tetapi sepertinya dia sibuk"
"hmmm..... ya ya ya, *sambil sibuk membuka catatan* ya ada catatannya, jadi ada perlu apa?"
"apakah dia tahu apa masalah saya?"
"ya ya.. dia tau masalah semua orang"
"kapan dia akan menjawabnya?" tanyaku cemas
wajah resepsionis itu mendelik menatapku tajam, dipandangnya dari kepala hingga kaki
"kamu percaya dia akan menjawab?"
"iya..." ada nada yg menggantung dari suaraku
"kamu percaya?"
"Saya kira saya sudah menjalankan apa yg saya tahu tentang doa, kenapa masih tidak bisa berjalan."
ditatapnya diriku acuh "harap tunggu 3 jam lagi, Beliau sedang sibuk"
dengan rasa dongkol aku memilih untuk menyinkir, sepertinya si resepsionis ini tahu betapa aku membutuhkan hasil dari doa.
Aku memilih untuk menungu di suatu pojok, tampaknya klinik itu sungguh ramai,
"sudah menunggu berapa lama, Bu?" tanyaku pada seorang ibu yang tampak lesu.
"sudah 4 jam, nak.."
"kalo ibu sudah hampir 6 jam nak.." seru suara lainnya..
"Rasanya sudah seharian saya disini" jawab suara lainnya
pembicaraan pun menjadi seru memperdebatkan kenapa begitu lama waktu konsultansi dengan pimpinan doa. Tiba-tiba, aku melihat ada beberapa orang yang datang langsung masuk ke dalam ruang konsultansi dan keluar dengan berseri-seri. Ada rasa iri di dada.
"kenapa mereka bisa duluan ya, Bu?" tanyaku pada ibu sebelah ku ini
"Hmm.. saya sebetulnya tidak tau cara kerja customer service ini Nak, tapi, kenapa kita tidak mencoba untuk menunggu disini, toh, kita akan dipanggil juga"
Aku mulai berdiri, dan mencoba mendekati resepsionis galak itu.
"sudah bosan menunggu ya?" sindirnya sinis
"kenapa mereka bisa duluan padahal mereka baru masuk?"
"Ananda, kamu tidak akan pernah mengerti sistematika kerja Tuhan, tapi aku kira Tuhan tau apa yang terbaik."
Aku hanya diam
"Ananda kau sudah berusaha?"
aku mengangguk
"lalu kenapa?"
"Mbak, aku tidak tau harus bagaimana lagi, ak kira semua sudah saya usahakan, tapi kenapa selalu keadaan tidak memihak padaku?"
resepsionis hanya diam mendengarkan
"Mbak, saya kira Tuhan tau apa yang saya inginkan, saya hanya ingin semua yang saya rencanakan berjalan dengan baik, dan memberikan nasib baik pada saya"
resepsionis hanya diam. Aku kehilangan kesabaran
"Mbak, saya sudah berusaha, saya sudah mencoba terus berusaha, tapi saya akan terus berusaha, Maukah Tuhan merapikan hal-hal yang tidak bisa saya atur agar sehingga usaha2 saya bisa berjalan dengan baik?"
tiba-tiba hp resepsionis berbunyi. dia tersenyum.
"Ananda, Tuhan bilang dia mendengarkan permintaan kamu, dan dia juga bilang teruslah berusaha, dan dia juga meyakinkan kalau dia mendengarkan doamu itu. Kembalilah ke rumah, teruslah menghubungi dia kapanpun kamu mau. Beliau sibuk, tapi beliau mendengarkan."
Aku tertegun.
"bisakah aku tahu nomer hp Tuhan?"
resepsionis kembali tersenyum
"Nak, aku kira kamu sudah tau cara yang lebih cepat untuk menghubungi dia daripada tehknologi bernama SMS itu"
Aku mencoba tersenyum,
"Tapi..." rasanya dalam hatiku tetap ada yg kurang
"ya?..." katanya sambil melihat berkas-berkas kembali
"Kapan dia akan menjawab dan mengabulkan pertanyaan-pertanyaanku?"
"Hmm,.. Tuhan tidak bilang, dan aku tidak tahu, bisa cepat bisa lambat, itu semua tergantung, kamu tidak tau kapan Tuhan akan memberikan kejutan itu padamu, tetaplah terus menghubungi dan melapor keadaan dirimu padanya. Dia sangat sedih saat kamu mendapatkan yang kamu inginkan, tetapi kamu malah menjauhkan diri dan jarang contact dengan dia."
Aku diam, lalu mengangguk, mengucapkan terimakasih. Kakiku terasa berat dan tanpa sadar air mataku mulai menitik. Entah untuk apa kali ini.
Bulan, Amstelveen Ramadhan 2006
*tok tok*
resepsionis di depan mendelik begitu melihat diriku,
"ada perlu apa?"
"Bisakah saya berkonsultasi dengan Tuhan, pimpinan customer service doa?"
"sudah ada janji?"
"saya selalu mencoba kontak dia hampir 5 kali setiap hari, tetapi sepertinya dia sibuk"
"hmmm..... ya ya ya, *sambil sibuk membuka catatan* ya ada catatannya, jadi ada perlu apa?"
"apakah dia tahu apa masalah saya?"
"ya ya.. dia tau masalah semua orang"
"kapan dia akan menjawabnya?" tanyaku cemas
wajah resepsionis itu mendelik menatapku tajam, dipandangnya dari kepala hingga kaki
"kamu percaya dia akan menjawab?"
"iya..." ada nada yg menggantung dari suaraku
"kamu percaya?"
"Saya kira saya sudah menjalankan apa yg saya tahu tentang doa, kenapa masih tidak bisa berjalan."
ditatapnya diriku acuh "harap tunggu 3 jam lagi, Beliau sedang sibuk"
dengan rasa dongkol aku memilih untuk menyinkir, sepertinya si resepsionis ini tahu betapa aku membutuhkan hasil dari doa.
Aku memilih untuk menungu di suatu pojok, tampaknya klinik itu sungguh ramai,
"sudah menunggu berapa lama, Bu?" tanyaku pada seorang ibu yang tampak lesu.
"sudah 4 jam, nak.."
"kalo ibu sudah hampir 6 jam nak.." seru suara lainnya..
"Rasanya sudah seharian saya disini" jawab suara lainnya
pembicaraan pun menjadi seru memperdebatkan kenapa begitu lama waktu konsultansi dengan pimpinan doa. Tiba-tiba, aku melihat ada beberapa orang yang datang langsung masuk ke dalam ruang konsultansi dan keluar dengan berseri-seri. Ada rasa iri di dada.
"kenapa mereka bisa duluan ya, Bu?" tanyaku pada ibu sebelah ku ini
"Hmm.. saya sebetulnya tidak tau cara kerja customer service ini Nak, tapi, kenapa kita tidak mencoba untuk menunggu disini, toh, kita akan dipanggil juga"
Aku mulai berdiri, dan mencoba mendekati resepsionis galak itu.
"sudah bosan menunggu ya?" sindirnya sinis
"kenapa mereka bisa duluan padahal mereka baru masuk?"
"Ananda, kamu tidak akan pernah mengerti sistematika kerja Tuhan, tapi aku kira Tuhan tau apa yang terbaik."
Aku hanya diam
"Ananda kau sudah berusaha?"
aku mengangguk
"lalu kenapa?"
"Mbak, aku tidak tau harus bagaimana lagi, ak kira semua sudah saya usahakan, tapi kenapa selalu keadaan tidak memihak padaku?"
resepsionis hanya diam mendengarkan
"Mbak, saya kira Tuhan tau apa yang saya inginkan, saya hanya ingin semua yang saya rencanakan berjalan dengan baik, dan memberikan nasib baik pada saya"
resepsionis hanya diam. Aku kehilangan kesabaran
"Mbak, saya sudah berusaha, saya sudah mencoba terus berusaha, tapi saya akan terus berusaha, Maukah Tuhan merapikan hal-hal yang tidak bisa saya atur agar sehingga usaha2 saya bisa berjalan dengan baik?"
tiba-tiba hp resepsionis berbunyi. dia tersenyum.
"Ananda, Tuhan bilang dia mendengarkan permintaan kamu, dan dia juga bilang teruslah berusaha, dan dia juga meyakinkan kalau dia mendengarkan doamu itu. Kembalilah ke rumah, teruslah menghubungi dia kapanpun kamu mau. Beliau sibuk, tapi beliau mendengarkan."
Aku tertegun.
"bisakah aku tahu nomer hp Tuhan?"
resepsionis kembali tersenyum
"Nak, aku kira kamu sudah tau cara yang lebih cepat untuk menghubungi dia daripada tehknologi bernama SMS itu"
Aku mencoba tersenyum,
"Tapi..." rasanya dalam hatiku tetap ada yg kurang
"ya?..." katanya sambil melihat berkas-berkas kembali
"Kapan dia akan menjawab dan mengabulkan pertanyaan-pertanyaanku?"
"Hmm,.. Tuhan tidak bilang, dan aku tidak tahu, bisa cepat bisa lambat, itu semua tergantung, kamu tidak tau kapan Tuhan akan memberikan kejutan itu padamu, tetaplah terus menghubungi dan melapor keadaan dirimu padanya. Dia sangat sedih saat kamu mendapatkan yang kamu inginkan, tetapi kamu malah menjauhkan diri dan jarang contact dengan dia."
Aku diam, lalu mengangguk, mengucapkan terimakasih. Kakiku terasa berat dan tanpa sadar air mataku mulai menitik. Entah untuk apa kali ini.
Bulan, Amstelveen Ramadhan 2006
Friday, October 06, 2006
aku dan kamu
kamuh,
kamu pasti setuju kalo kita semua berhak takut kan?
dan aku mempunyai 'ketakutan-ketakutan' itu...
yang mungkin sebagian susah untuk kamu pahami...
i am so lucky to have you in my life,...
i do...
sorry for troubled you so much today...
maaf buat keegoisan ak, maaf untuk kata2ku yg tidak terkontrol..
maaf buat km kecewa sama aku...
ik hou van jouw te veel..
so much sometimes, and it hurts..
Im a delusion angelDominik Castell as Streetpoet at Before Sunrise
I’m a fantasy parade
I want you to know what I think
Don’t want you to guess anymore
You have no idea where I came from
We have no idea where we’re going
Lodged in life
Like branches in a river
Flowing downstream
Caught in the currentI carry you
You’ll carry me
That’s how it could be
Don’t you know me?
Don’t you know me by now?
bum :*
Sunday, October 01, 2006
destination : Maastricht
centrum maastricht
background: St Servaas Basilica , posisi di St Jann kerk
*wajah capek abis naek 218 tangga buat ke atas tower :p
Helpoort
di dalem St. Servaas
*ada yg ngerti ga, kenapa kok salibnya ada 2 gitu?
Wish number 3 has just done, Maastricht, kota di ujung selatan Belada, propinsi Zuid-Limburg
seperti halnya dita, kepergian kami (bulan dan dika) didasari akan tiket dari kruidvaart yang bisa keliling belanda hanya dengan 9,99 euro. Dengan tiket ini kami bisa men-save kira2 14 euro (harga tiket dengan korting kaart)
Maastrich ternyata benar2 kota wisata, berbekal map dari VVV, kami berusaha mengelilingi kota Maastricht. oh ya, fyi, yang memaanfaatkan tiket kruidvaart ini bukan cuman kita yg notabene student foreign, tp juga orang2 belanda yg dah tua-tua :D.
Maastrich ternyata tidak sekecil yg ak kira :p, (ak kira semua kota diluar amsterdam itu kecil2 semua :D heheheh *peace) untuk mengelilingi kota maastrich jalan kaki total kmi butuh waktu 3 jam. Belum lagi capeknya naik tangga ke atas tower di saat2 bulan puasa seperti ini. Belum lagi kota ini ternyata penuh dengan toko roti dan coklat hand-made yang baunya sangat merangsang untuk membatalkan puasa. :D hehehhe Alhamdullilah, lancar :)
Ternyata menyenangkan juga ngabuburit di Maastricht, :D Capek seh, tapi bener2 fun, lepas dari rutinitas.. :)
hoho, back to school's assignmentS , Bulan :D
Subscribe to:
Posts (Atom)